Burung gagak adalah bagian dari mitos dan legenda di banyak budaya. Anda dapat menemukan mereka di mana-mana, kecuali di daerah kutub. Mereka keras dan kasar dengan bulu-bulu hitam telah membuat banyak orang takut mereka sepanjang sejarah, karena sering mengaitkan mereka dengan kematian.
Berikut adalah fakta-fakta menarik dari Burung Gagak
- Mereka dapat meniru suara-suara yang dibuat oleh burung dan hewan lainnya
- Burung gagak menggunakan setidaknya 250 panggilan yang berbeda. Isyarat-isyarat ini berguna untuk mereka saling membantu misalkan jika kawanan mereka sedang di ganggu oleh Predator
- Mereka adalah pemecah masalah, selamat, licik, dan dapat menyimpan dendam jika Anda melakukannya salah.
- Mereka juga menggunakan kenangan pengalaman masa lalu untuk merencanakan ke depan.
Selain itu hal menakjubkan dari Seekor burung gagak Menurut John Marzluff, profesor dari University of Washington, kemampuan ini telah membantu spesies itu beradaptasi dengan sukses serta berkembang biak bersama dengan manusia.
Pada percobaan, peneliti menggunakan topeng lalu menjebak, mengikat kemudian melepas 7 sampai 15 ekor burung di 5 kawasan yang berbeda di Seattle.
Untuk mengetahui dampak penangkapan tersebut, selama 5 tahun kemudian, dilakukan penelitian terhadap perilaku burung itu terhadap orang-orang yang melintas di kawasan lokasi penangkapan.
Peneliti menggunakan topeng 'penjahat' atau topeng yang mereka pakai saat menjebak para burung. Setelah itu mereka membandingkannya dengan menggunakan topeng lain yang tidak ada kaitannya dengan penangkapan terhadap gagak tersebut.
Dalam 2 minggu setelah penangkapan, rata-rata 26 persen gagak 'memarahi' orang yang menggunakan topeng penjahat.
Mereka mengganggu orang itu dengan mengepakkan sayap dan mengibaskan ekornya. Kadang, tindakan gagak yang pernah disakiti itu dibantu oleh gagak-gagak lain yang bergabung dan mengerumuni 'penjahat' tersebut.
Setelah lebih dari setahun, lebih dari 30 persen menyerang orang yang memakai topeng penjahat. Angkanya malah meningkat lebih dari dua kali lipat, yakni mencapai 66 persen setelah tiga tahun dari waktu penjebakan terhadap gagak.
Marzluff menyebutkan, kawasan di mana gagak menyerang manusia yang menggunakan topeng 'penjahat' juga semakin meluas. Namun demikian, tidak ada perubahan pada perilaku gagak terhadap manusia yang menggunakan topeng 'baik-baik'.
sumber: vivanews.com
0 comments:
Post a Comment